RusmanSiregar. Sabtu, 02 Desember 2017 - 05:00 WIB. Karomah Abah Guru Sekumpul, Ulama Besar dari Kalimantan. A A A. ULAMA yang satu ini sangat kharismatik dan dikagumi banyak orang. Ia adalah sosok Waliyullah asal Kalimantan yang menyatukan syari'at, tarekat dan hakikat dalam dirinya. Meski memiliki karomah, ia selalu berpesan agar jangan
loading...Abah Guru Sekumpul, sosok Waliyullah asal Kalimantan yang memiliki banyak pengikut. Beliau dikenal sebagai tokoh ulama yang rendah hati. Foto/Ist Abah Guru Sekumpul 1942-2005 adalah ulama dan tokoh yang sangat kharismatik dan populer di Kalimantan. Sosok Beliau dikagumi dan dicintai banyak orang. Apa rahasianya? Abah Guru Sekumpul bernama lengkap Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari. Beliau keturunan ke-8 dari ulama besar Banjar Kalimantan, Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin 'Abdullah Al-Banjari. Kalau melihat nasabnya yang tersambung ke Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, berarti beliau termasuk salah satu Dzurriyah Nabi. Ustaz Khairullah Zainuddin, Alumnus Pondok Pesantren Hidayaturrahman Jurusan Fiqhiyyah Ma'had 'Aly Darussalam Martapura dilansir dari mengatakan mayoritas umat Islam di Kalimantan mengenal sosok Abah Guru Sekumpul. Hampir di setiap rumah, toko, warung, bahkan kantor, memajang foto beliau. Hari wafatnya Haul diperingati jutaan orang di berbagai daerah, bahkan di luar tanpa undangan, berbagai kalangan dari rakyat biasa hingga Presiden Jokowi pernah hadir di acara Haul beliau. Meski beliau sudah wafat, banyak yang mencintai dan merindukan Khairullah Zainuddin menceritakan ketika hijrah dari kampung halaman di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah ke Sekumpul Martapura, Abah Guru Sekumpul telah membuka pemukiman dan majlis pengajian sejak tahun 1992. Kegiatan dakwahnya dilaksanakan di Majlis Ar-Raudhah, nama hingga akhir masa pengajian dan beliau wafat tahun 2005. Rahasia sukses beliau meraih cinta dari banyak kalangan tidak lepas dari sejarah hidup beliau yang mengagumkan. Penghambaan kepada AllahImam Al-Ghazali dalam Minhajul 'Abidin menuliskan, bila seorang hamba menjalani ketaatan dan berkhidmat pada Tuhan, akan diberikan 40 kekeramatan, salah satunya selain dicintai Allah, juga dicintai banyak orang dan diterima berbagai Yang Maha Pengasih menjadikan cinta kasih dalam hati banyak orang kepada hambaNya tersebut. Cinta yang memanggil jiwa manusia untuk mengasihi, memuliakan dan kita membaca sejarah hidup Abah Guru Sekumpul, yang senantiasa menjaga ketaatan di bermacam kondisi dan keadaan, selalu menerima apa yang digariskan, susah dan senang, maka suatu kewajaran bila beliau juga menerima keramat seperti yang Imam Al-Ghazali dan taat yang dilakukan Abah Guru Sekumpul malah bisa dikatakan di luar kemampuan manusia biasa. Dalam kondisi sakit dan harus cuci darah per-dua hari, misalnya, beliau tetap menjaga tahajjud dan wirid lainnya. Rutinitas mengajarnya, bahkan dalam kondisi berbaring di tempat tidur tetap Abah Guru Sekumpul kepada Allah tidak terbatas pada ibadah mahdhah ibadah pribadi, tapi juga ibadah sosial. Beliau sering mengatakan bahwa beliau hanya pembantu dan semua orang adalah Boss. Ini karena beliau menghargai manusia sebagai hamba Tuhan. Apa yang beliau lakukan, berupa penghargaan, penghormatan, cinta kasih, dan suka menolong kepada sesama manusia, semata dalam rangka menghambakan diri kepada Rendah HatiUmumnya tabiat manusia suka kepada orang yang rendah hatinya. Sebaliknya, benci kepada yang sombong dan selalu meninggikan dirinya. Siapa yang ingin dicintai dan dihormati semua kalangan, maka memposisikan diri selalu di bawah kedudukan orang lain, adalah kunci rahasianya. Abah Guru Sekumpul, baik dalam posisi sebagi guru, suami, kakak, teman, selalu memposisikan diri setara dan bahkan di bawah orang lain. Semua orang merasa terhormat bila berhadapan dengan mengajar di majlis taklim misalnya, beliau tidak memposisikan diri lebih tinggi dari jamaahnya. Kepada yang lebih tua beliau bersikap sebagaimana junior terhadap senior, kepada yang seumur menganggap teman, kepada yang lebih muda memposisikan diri sebagai ayah yang penyayang. Padahal beliau guru dan jamaah adalah muridnya. Baca Juga rhs
KalamAbah Guru Sekumpul Kalam Abah Guru Sekumpul November 14, 2017 Kalam Abah Guru Sekumpul : - ( 1 ) Apabila kalian ada permasalahan didalam rumah tangga kalian, tentang anak-anak kalian, tentang kehidupan bermasyarakat kalianJodoh-jodoh kalian..
ULAMA yang satu ini sangat kharismatik dan dikagumi banyak orang. Ia adalah sosok Waliyullah asal Kalimantan yang menyatukan syari’at, tarekat dan hakikat dalam dirinya. Meski memiliki karomah, ia selalu berpesan agar jangan tertipu dengan segala keanehan dan keunikan. Ketawadhuan dan kesederhanaannya telah membuatnya mencapai maqom yang tinggi. Ia dikenal dengan julukan Abah Guru Sekumpul. Nama aslinya Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Guru Ijai. Lahir 11 Februari 1942 27 Muharram 1361 H di Kampung Tunggul Irang Seberang, Martapura, Kalimantan Selatan. Ia wafat dalam usia 63 tahun di Martapura pada 10 Agustus 2005. Beberapa nama atau julukan Muhammad Zaini yang populer di masyarakat adalah Qusyairi nama kecil, Guru Sekumpul sebutan yang paling populer, Guru Ijai Guru Izai, Guru Ijai Sekumpul, Tuan Guru, Abah Guru, Kiyai kecil Guru Sekumpul memiliki keistimewaan yakni tak pernah mengalami “mimpi basah” ihtilam. Sejak kecil dididik orangtuanya Haji Abdul Ghani dan Hajjah Masliah binti Haji Mulya dan neneknya bernama Salbiyah. Mereka menanamkan akhlak, kedisiplinan dan pendidikan tauhid serta belajar membaca Al-Qur'an. Pada usia tujuh tahun ia menimba ilmu di madrasah di Kampung Keraton, Martapura. Sejak usia 10 tahun telah dikaruniai kassyaf hissi, yakni mampu melihat dan mendengar apa-apa yang tersembunyi atau hal-hal ghaib. Pada usia 14 tahun ia dikaruniai futuh pencerahan spiritual saat membaca sebuah tafsir Qur’an. Pada masa remajanya, Guru Sekumpul menghabiskan waktu menimba ilmu hingga ke Pesantren Datu Kalampian Bangil, Jawa Timur. Selain itu berguru kepada Syekh Falah di Bogor. Ia juga mendalami syariat dan tarekat kepada Syekh Muhammad Yasin Padang di Mekah, Syekh Hasan Masysyath, Syekh Isma’il Yamani, Syekh Abdul Qadir al-Baar, Syekh Sayyid Muhammad Amin Kutby, Allamah Ali Junaidi Berau ibn Jamaluddin ibn Muhammad Arsyad. Atas petunjuk Syekh Ali Junaidi, beliau kemudian belajar kepada Syekh Fadhil Muhammad Guru Gadung. Kepada Guru Gadung ini Guru Ijai belajar tentang ajaran Nur Muhammad. Beliau juga mendapat ijazah Maulid Simthud Durar dari sahabat karibnya, Habib Anis ibn Alwi ibn Ali al-Habsyi dari Solo, Jawa sempat mengajar di Pesantren Darussalam Martapura selama lima tahun. Kemudian membuka pengajian di rumahnya sendiri pada 1970-an, didampingi kyai terkenal yakni Guru Salman Bujang Guru Salman Mulya. Pada 1988 pindah ke Kampung Sekumpul, membuka kompleks perumahan ar-Raudhah atau Dalam Regol. Sejak itulah kewibawaan dan kharismanya memancar luas dan banyak tamu berdatangan, bahkan dari Malaysia, Singapura dan Brunei. Sebagian datang untuk berguru, sebagian mencari berkahnya, dan sebagian ingin berbaiat Tarekat Samaniyyah. Beberapa tokoh nasional juga pernah mengunjungi Guru Sekumpul di antaranya Amien Rais, Gus Dur, KH AA Gym dan tokoh kecil, Guru Sekumpul sudah memperlihatkan sifat mulia. Penyabar, ridha, pemurah, dan kasih sayang terhadap siapa saja. Kasih sayang yang ditanamkan ayahnya telah membuatnya berhati lembut, penyayang dan pemurah kepada semua ulama, Abah Guru Sekumpul dikenal sebagai orang yang lembut, kasih sayang, sabar, dermawan dan tekun. Apapun yang terjadi terhadap dirinya, beliau tak pernah mengeluh. Bahkan pernah beliau dipukuli oleh orang-orang yang dengki kepadanya, namun beliau tidak mengeluh atau menaruh dendam sama sekali. Beliau juga mengajarkan agar orang senantiasa mencintai dan hormat kepada ulama yang baik dan saleh. Tak heran apabila saat pengajian, tidak kurang dari orang datang ke pengajiannya dan selalu diberi jamuan makan. Kedermawanan Guru Sekumpul ini tampak bukan hanya kepada lingkungan sekitar, tetapi juga ke setiap tempat yang disinggahinya. Salah satu pesannya adalah “jangan bakhil” karena itu adalah sifat tercela. Salah satu keunikannya dalam berdakwah adalah perhatiannya kepada kesehatan umat. Pada waktu tertentu beliau mendatangkan dokter spesialis jantung, ginjal, paru, mata, dan sebagainya untuk memberikan penyuluhan kesehatan sebelum pengajian dimulai. Beberapa kisah karomahnya di antaranya saat masih di Kampung Keraton, Guru Sekumpul biasanya duduk dengan beberapa orang sambil bercerita tentang orang-orang terdahulu untuk mengambil pelajaran dari kisah itu. Suatu saat beliau bercerita tentang buah rambutan, yang saat itu belum musimnya. Tiba-tiba beliau mengacungkan tangannya ke belakang, seolah-olah mengambil sesuatu, dan mendadak di tangan beliau sudah memegang buah rambutan matang, yang kemudian beliau makan. Beliau juga bisa memperbanyak makanan setelah makan sepiring sampai habis, tiba-tiba makanan di piring itu penuh lagi, seakan-akan tak dimakan olehnya. Kisah lain, suatu ketika terjadi musim kemarau panjang, dan sumur-sumur mengering. Masyarakat pun meminta Guru Ijai agar berdoa meminta hujan. Beliau lalu mendekati sebatang pohon pisang, menggoyang-goyangkan pohon itu dan tak lama kemudian hujan pun turun. Beliau juga dikenal bisa menyembuhkan banyak orang dengan kekuatan spiritualnya. Kelebihan lain yang dimiliki Guru Sekumpul adalah hafal Al-Qur’an sejak berusia 7 tahun. Kemudian hafal tafsir Jalalain pada usia 9 tahun. Dalam usia kurang lebih 10 tahun, sudah mendapat khususiat anugerah berupa Kasyaf Hissi yaitu melihat dan mendengar apa yang ada di dalam atau yang terdinding. Pada usia 9 tahun pas malam Jumat, Guru Sekumpul pernah bermimpi melihat sebuah kapal besar turun dari depan pintu kapal berdiri seorang penjaga dengan jubah putih dan di gaun pintu masuk kapal tertulis “Sapinah al-Auliya”. Beliau ingin masuk, tapi dihalau oleh penjaga hingga tersungkur. Dia pun terbangun. Pada malam Jum’at berikutnya, ia kembali bermimpi hal serupa. Pada malam Jumat ketiga, ia kembali bermimpi serupa. Tapi kali ini ia dipersilahkan masuk dan disambut oleh salah seorang Syekh. Ketika sudah masuk ia melihat masih banyak kursi yang Guru Sekumpul merantau ke Jawa untuk mencari ilmu, tak disangka orang yang pertama kali menyambutnya dan menjadi gurunya adalah orang yang menyambutnya dalam mimpi sebagian karomah Abah Guru Sekumpul diambil dari Manakib Risalah Riwayat KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghoni Albanjari yang disusun Guru H Muhammad Hudhari. Guru Hudhari menceritakan bahwa Abah Guru Sekumpul sewaktu kecil pernah bermimpi bertemu Sayidina Hasan dan Sayidina Husin, cucunya Rasulullah SAW yang keduanya membawakan pakaian jubah dan memasangkan kepadanya lengkap dengan surban. Kemudian keduanya memberikan nama Zainal Abidin. Setelah bangun, beliau menceritakan mimpi itu kepada ayahnya. Kemudian ayahnya menganti nama beliau yang dulunya Qusyairi menjadi Muhammad Zaini. Kisah lain, suatu hari Abah Guru Sekumpul berburu burung. Ketika sampai di Padang Karang ia mendengar suara dzikir “Laa ilaha illallah”. Spontan ia pun berjalan naik ke Kampung Karang Tengah mencari asal suara itu. Ternyata dzikir itu berasal dari makom tuan Guru Haji Abdullah Khotib. Beliau langsung berjiarah dan setiap tengah malam bulan terang Guru Sekumpul melakukan ziarah ke makam akhir hayat Guru Ijai –julukan lain Guru Sekumpul- sebelum meninggal dunia, sempat dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, selama 10 hari. Namun, pada Selasa malam beliau pulang dan tiba di Banjarmasin. Keesokannya, Rabu 10 Agustus 2005, pukul waktu setempat, beliau berpulang ke Rahmat Allah. Ribuan orang dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan berdatangan ke Martapura untuk memberikan penghormatan terakhir dan mengiringi jenazah beliau hingga ke pemakaman. Guru Sekumpul merupakan keturunan ke-8 dari ulama besar Banjar, Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al hidupnya, Guru Sekumpul pernah berpesan tentang karomah. Dia mengatakan, jangan pernah berpikir atau berniat untuk mendapatkan karamah dengan melakukan ibadah atau wiridan-wiridan. Sebab, karomah yang paling mulia dan tinggi nilainya adalah istiqamah di jalan Allah. Kalau ada orang mengaku sendiri punya karomah tapi salatnya tidak karuan, maka itu bukan beberapa kitab yang pernah ditulisnya antara lain Risalah Mubarakah; Manaqib as-Syaikh as-Sayyid Muhammad bin Abdul Karim al-Qadiri al-Hasani as-Saman al-Madani; Risalah Nuraniyah fi Syarhit Tawassualtis Sammaniyah; dan Nubdzatun fi Manaqib al-Imam al-Masyhur bil-Ustadz al-A’zham Muhammad bin Ali Ba’ Sekumpul dikaruniai dua putra dari istri keduanya, Hajjah Laila, yakni Muhammad Amin Badali al-Banjari dan Ahmad Hafi Badali Wikipedia[2] Aswajaonlinerhs
AkhirHayat Abah Guru Sekumpul. Pada awal tahun 2000-an, kesehatan Guru Sekumpul mulai menurun dan sakit-sakitan. Pada tahun 2002 beliau harus melakukan cuci darah. Dengan semakin menurunnya kesehatan sang guru, maka pengajian tidak lagi dapat berlangsung secara rutin. Beberapa kali pengajian diliburkan, bahkan ada yang diliburkan berbulan-bulan.
Ayahbeliau adalah sahabat Abah Guru Sekumpul (KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani) dan juga murid dari KH. Anang Sya'rani Arief. Guru Zuhdi sempat belajar di Pondok Pesantren Al Falah selama 2 bulan. Karena Guru Zuhdi sering sakit, maka beliau berhenti belajar dan melanjutkan belajar ilmu agama dengan Kakek beliau di Alabio.
KiyaiMuhammad Zaini Abdul Ghani Al-Banjari atau dikenal dengan Abah Guru Sekumpul (1942-2005) adalah sosok ulama kharismatik kelahiran Martapura, Kalimantan Selatan. Beliau adalah satu Waliyullah yang dihormati berkat keluasan ilmu dan kelembutan hatinya. Baca Juga: Karomah Abah Guru Sekumpul, Ulama Besar dari Kalimantan
PostinganGuru Abdullah Alfadani. Tweet. Title : KUMPULAN KALAM ABAH GURU SEKUMPUL. Description : Qola syaikhuna,.setengah nasehat kpda makhluk Allah,,dgn cara mereka itu lebh baik dari dirimu,,jgn bangga dg Rating : 5.
JgbsGaN. g0p9hhxa3w.pages.dev/388g0p9hhxa3w.pages.dev/408g0p9hhxa3w.pages.dev/598g0p9hhxa3w.pages.dev/287g0p9hhxa3w.pages.dev/15g0p9hhxa3w.pages.dev/182g0p9hhxa3w.pages.dev/160g0p9hhxa3w.pages.dev/282
kalam abah guru sekumpul